Perkara Utang Piutang, Jaya Tamalaki Kembali Tantang Sumpah Bupati Konut
Kendari – Polemik terkait utang piutang antara Pemilik Event Organizer (EO) Sultra Melaju, Jaya Tamalaki dan Bupati Konut Ruksamin berbuntut saling tantang sumpah.
Sebelumnya Jaya Tamalaki pada Kamis 7 September 2023, pihaknya mengungkapkan bahwa Bupati Konut diduga mempunyai utang kurang bayar soal tiga proyek diantaranya Festival akhir tahun 2017 yang digelar selama 7 Hari 7 malam pada awal 2018, Design Segitiga Berlian yang mencakup destinasi wisata Pulau Labengki, Pantai Taipa dan Permandian Air Panas Wawolesea serta proyek pembangunan vila.
Sebelumnya juga menanggapi hal tersebut Bupati Konut Ruksamin pada Kamis 12 September, soal utang piutang proyek, pihaknya menantang Jaya Tamalaki untuk sumpah atas nama Allah, sumpah pocong bahkan membawa perkara ini ke ranah hukum.
Pasalnya Ruksamin mengklaim yang berutang sebenarnya adalah Jaya Tamalaki, pihaknya lah yang menyelesaikan utang-piutang yang dibuat oleh Jaya Tamalaki ke pihak-pihak lainnya.
Jaya Tamalaki melalui keterangan resminya yang diterima media ini pun kembali menanggapinya pada, Rabu 13 September 2023.
Pihaknya menantang Bupati Konut dengan sumpah demi Allah, menurutnya Pernyataan Bupati Konut yang mengait-ngaitkan masalah lain yang tidak ada hubungannya.
“Hal tersebut tidak berkaitan dengan utang Bupati Konut dengan saya,” jawab Jaya Tamalaki dengan santai
“Itu pernyataan panik, fitnah murahan, tidak elegan, kekanak-kanakan dan norak, karena dia tidak punya argumen memadai yang mampu menolong kebohongannya,” ungkapnya.
Lebih lanjut Jaya Tamalaki mengatakan jika Bupati Konut menantang Sumpah Pocong hal tersebut menurutnya tidak rasional.
“Sumpah pocong ala orang mati dan iblis, maka saya tantang ruksamin bersumpah demi Allah SWT penguasa segenap alam. Kalau saya yang fitnah dan salah, lalu ruksamin merasa benar, saya tantang dia untuk bersumpah,” tegasnya.
Berikut narasi Sumpah yang dibuat dan ditawarkan oleh Jaya Tamalaki untuk Bupati Konut perihal pembuktian utang piutang.
1. Demi Allah saya Ruksamin tidak pernah meminta Jaya dan Tim Jakarta untuk mendesign rencana proyek pengembangan pariwisata Segitiga Berlian di Konawe Utara yang meliputi Pulau Labengki, Permandian Air Panas Wawolesea, dan Pantai Taipa. Tidak pernah mengatakan dan berjanji kepada Jaya dan teamnya, bahwa perusahaan MBG grub asal Korea akan berinvestasi di Konawe Utara senilai Rp 76 triliun, dan sekitar 500 miliar akan dialokasikan untuk pembangunan resort dan berbagai fasilitas wisata di kawasan Segitiga berlian yang akan didesign, dibangun dan dikelolah oleh Jaya dan Tim.
2. Saya Ruksamin bersumpah demi Allah bahwa, saya tidak pernah menyuruh Jaya membuat perusahaan bersama adik saya yang rencananya akan menjadi mitra Pemda Konut dalam mengelolah proyek pariwisata yang rencananya akan di sponsori oleh MBG grup, dan saya Ruksamin tidak pernah berjanji ke Jaya dan Tim bahwa, dengan projek ini kita semua terancam kaya.
3. Demi Allah saya Ruksamin bersumpah, tidak pernah menyuruh Jaya dan Tim untuk membangun 4 buah vila di belakang rumah saya di Unaaha, sebagai percobaan atau contoh vila yang akan dibangun di labengki, dan saya Ruksamin tidak pernah menandatangani SPK pembangunan vila di rumah saya di unaaha senilai Rp 2 Miliar yang ditujukan kepada Jaya, dan saya tidak pernah mengatakan ke jaya dan team bahwa, vila contoh itu dikerjakan layaknya proyek pemerintah dengan RAB dan pengerjaan profesional.
4. Demi Allah saya Ruksamin, tidak pernah meminta Jaya dan Tim untuk membantu mensukseskan festival konasara 2017-2018 yang berlangsung di pantai taipa selama 7 hari 7 malam, dihadiri pihak perusahaan korea MBG bersama rombongan dan beberapa arti K-POP asal Korea, dengan biaya yang tersedia hanya Rp 1 miliar dari pariwisata dan Rp 500 juta dari PT OHEO miliknya yang bermitra dengan MBG.
5. Demi Allah saya Ruksamin tidak pernah mengatakan kepada jaya dan team di meja makan saya di rujab konut bahwa, mari kita buat perjanjian di bawah meja kalau kanda jaya dan team tidak percaya saya akan bayar kekurangan biaya acara ferstival konasara yang diajukan Jaya senilai Rp 3,5 Miliar karena merujuk dari Halo Hultra yang meski hanya dilangsungkan 5 hari, tetapi menghabiskan anggaran Rp 2,5 Miliar.
6. Demi Allah saya Ruksamin tidak pernah menjanjikan bahwa, kekurangan biaya festival konasara, biaya desigan dan biaya pembangunan segitiga berlian akan disuport dari proyek pembangunan sektor pariwisata yang akan didanai oleh MBG grup yang sebelumnya telah membantu pemda konut membangun tambak udang.
7. Demi Allah, saya Ruksamin tidak pernah berjanji kepada jaya dan team dibelakang panggung usai festival konasara 2017-2018 sukses dengan mengatakan kepada jaya dan team bahwa, kalian sudah beli hati saya, dan gantian saya yang akan membalasnya. Dan demi Allah saya Ruksamin telah membayar semua biaya itu kepada jaya tanpa perantara.
“Kalau Ruksamin diposisi benar, beradab, jujur, bersahaja dan benar sejatinya dia berani bersumpah demi Allah bukan bersumpah pocong ala iblis,” tutupnya.*