Masyarakat Laikandonga Konsel Perjuangkan Lahannya yang Diduga Diklaim PT. Merbau

Kendari – Ketua Rombongan Transmigrasi Desa Laikandonga, Kecamatan Ranomeeto Barat, Kabupaten Konawe Selatan, Ujang Uskadiana mengeluhkan sikap pihak perusahaan PT. Merbau yang melakukan penggusuran lahan tanpa informasi sebelumnya.

Ujang Uskadiana menjelaskan perjuangan masyarakat menuntut Haknya sejak 2014, 2020, dan Agustus-september 2023 yang lahannya digusur oleh pihak perusahaan secara sepihak tanpa adanya pemberitahuan terlebih dahulu.

“Awalnya kami menempati lahan transmigrasi 2010, gelombang kedua 2011, gelombang ketiga 2013 dan total keseluruhan 500 Kepala Keluarga transmigrasi atau rumah, dengan rincian separuh dari Jawa dan Bali, serta separuhnya penduduk lokal,” katanya saat ditemui di sekretariat WALHI Sultra di Kendari, pada Jum’at 8 September 2033.

Ia juga mengungkapkan bahwa lahan yang diberikan pemerintah pada saat itu 1/4 (Sepempat) Hektar untuk lahan rumah, lahan 1 (Satu) sejumlah 3/4 (Tiga Perempat) Hektar untuk kebun, dan dijanjikan lagi lahan 2 (Dua), 1 (Satu) Hektar lagi untuk kebun yang hingga saat ini belum diberikan.

“Sepanjang polemik ini kami kesana kemari, baru pada tahun 2021 kami diberikan Sertipikat oleh Pemerintah untuk Lahan Rumah dan Lahan 1 (Satu) kami yang saat ini sebagian besar telah digusur oleh PT. Merbau, yang sebelumnya telah kami tanammi berbagai macam tanaman dan bahkan ada yang sudah beberapa kali panen,” ungkapnya.

Pihaknya juga telah beberapa kali mengirimkan surat kepada pihak terkait agar diberikan solusi terhadap persoalan ini, bahkan pihaknya juga telah beberapa kali melakukan aksi demonstrasi, hearing dengan DPRD, bertemu dengan beberapa pejabat pemangku kewenangan namun hingga saat ini belum ada solusi atas persoalan ini.

“Jangan pemerintah membiarkan kami seperti ini, seperti kami akan dibenturkan oleh pihak perusahaan,” ujarnya.

“Kejadian penggusuran ini sudah beberapa kali terjadi dan hanya berhenti sebentar saat ada Pemerintah dan Kepolisian, namun setelah tidak ada pihak perusahaan tetap melanjutkan penggusuran,” bebernya.

Terakhir pihaknya berharap kepada Pemerintah untuk mencarikan solusi atas permasalahan ini.

Sementara itu Humas PT. Merbau, Mursalim saat dikonfirmasi via SMS dan Panggilan telepon belum memberikan tanggapan hingga berita ini diterbitkan.*

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *