Soal Penutupan Sepihak 9 Jetty Blok Marombo, Ribuan Massa Demo di Kendari

Kendari – Ribuan massa yang tergabung dari berbagai lembaga melakukan aksi demontrasi di seputaran ex MTQ Kota Kendari menyoal soal penutupan sepihak 9 Jetty di Blok Marombo Konawe Utara.
Pantauan media ini pada Pukul 11.00 Wita massa telah sampai diseputaran perempatan Masjid Agung.
“Kabupaten Konawe Utara Provinsi Sulawesi Tenggara merupakan daerah yang kekayaan nickelnya begitu melimpah ruah. Kekayaan tersebut menjadi modal besar daerah sekaligus menjadi daya tarik jnvestor untuk berinvestasi Di Konawe Utara,” jelas Muhammad Sabri Penanggung Jawab Aksi.
Ia mengungkapkan bahwa dari potensi tersebut, Ratusan Investor Kabupaten Konawe Utara Provinsi Sulawesi Tenggara Merupakan Daerah yang Kekayaan Nickel nya Begitu melimpah Ruah. Kekayaan tersebut menjadi Modal Besar Daerah sekaligus menjadi daya tarik Investor untuk berinvestasi Di Konawe Utara.
“Dari Potensi tersebut,Ratusan Investor telah berbondong-bondong Hadir di konawe Utara yang Tentu Membuka Lapangan Kerja dan Meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.
Pihaknya menuturkan tetapi kemudian beberapa hari yang lalu ada sebuah tindakan yang merugikan Pihak Investor dan juga Masyarakat yang sedang bekerja di Perusahaan Perusahaan di Konawe Utara.
“Pada Jum’at, 19 Mei 2023 beberapa Oknum Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD) Menghentikan dan Menutup Secara Paksa Sembilan (9) Jetty Perusahaan Di Konut yakni Jetty APOLO, UBP, BOSOWA, BOSOSI dan 5 Jetty Lainnya,” bebernya.
“Dari Tindakan Oknum TNI AD Tersebut tentu Telah Merugikan Pemilik jetty dan Masyarakat Yang sedang Bekerja sehingga menimbulkan Berbagai Persoalan persoalan di masyarakat,” tambahnya
Ia juga menerangkan bahwa dari kejadian itu, pihaknya menduga bahwa pknum TNI AD tersebut telah melakukan Penyalahgunaan Wewenang yang berakibat pada kerugian Materil maupun non materil pemilik jetty dan masyarakat konawe Utara.
“Kami meminta Danrem 143 Halu Oleo untuk mempertanggungjawabkan dugaan tindakan pemberhentian 9 Jetty di Blok Marombo Konut yah diduga dilakukan oleh oknum TNI AD,” kata Muhammad Sabri salah satu Penanggung Jawab Aksi.
Ia juga menambahkan bahwa pihaknya meminta Ombudsman RI perwakilan Sultra untuk memeriksa Dandim 1430 Konawe Utara dan Danrem 143 Halu Oleo atas dugaan keterlibatan oknum TNI AD.
“Kami juga minta DPRD Sultra untuk menggelar RDP terkait persoalan ini,” pungkasnya.
Terkait hal tersebut Plh Kapenrem 143 Halu Oleo Lettu Inf Rusmin Ismail memberikan klarifikasi dan tanggapannya terkait penghentian sementara operasi sejumlah Jetty di Konawe Utara oleh oknum yang mengaku anggota TNI AD, Sabtu 20 Mei 2023.
“Kami ingin menegaskan bahwa tidak ada penutupan Jetty yang dilakukan oleh aparat TNI di sembilan Jetty yang berada di Marombo. Kunjungan pihak TNI ke lokasi pertambangan tersebut dilakukan semata-mata untuk mencari oknum-oknum yang selama ini mengatasnamakan Danrem 143 Haluoleo dalam setiap aktifitas pertambangan di Konawe Utara,” jelasnya.
Pihaknya juga mengungkapkan bahwa tidak ada penutupan dan menghimbau para penambang untuk beraktivitas kembali.
“Kami ingin menyampaikan bahwa tidak ada penutupan dan penghentian aktivitas di sembilan Jetty tersebut. Aktivitas pengapalan di Jetty tersebut tetap berlangsung seperti biasa, dan kami menghimbau seluruh pihak terkait untuk tetap melanjutkan operasional mereka dengan aman dan teratur,” ungkapnya.
Pihaknya juga menuturkan bahwa TNI tetap berkomitmen untuk menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah ini. Kami bekerja sama dengan pihak kepolisian dan instansi terkait lainnya untuk memastikan bahwa setiap aktivitas pertambangan dilakukan sesuai dengan aturan dan perundangan yang berlaku.
“Kami mengimbau kepada masyarakat dan pihak terkait agar tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh isu yang tidak benar. Kami akan terus mengawasi situasi ini dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga keamanan dan ketertiban,” tandasnya.***